Skip to main content

Posts

Hanya Gabut

Hi... Apa kabar? Semoga kamu, aku dan kita tetap sehat ya.. Akhir-akhir ini banyak manusia yang merasakan "malaise" (istilah medis untuk menggambarkan perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan yang tidak diketahui apa penyebabnya. Entah karena cuaca yang tidak menentu atau ada faktor lain. Aku harap kita semua selalu sehat dan tetap dalam lindungan-Nya. Oh ya, tadi malam angin di Sumbawa begitu kencang, bagaimana di daerah kalian ? Tapi akhir-akhir ini cuaca memang tak menentu, siang begitu panas, malam begitu dingin, begitu pun dengan sikap mu. Eh, kok jadi ke arah sana, hahaa.. Tidak usah terlalu serius ya, aku juga nulis ini karena lagi gabut aja di kantor. Bingung juga mau ngapain, hehe.. Aku punya beberapa pertanyaan random untuk kalian yang baca tulisan ini. Kalau tiba-tiba punya kekuatan bisa menghilang selama sehari, apa yang akan kamu lakukan? Kalau kamu bisa menjelajahi waktu, bakal pergi ke masa lalu atau masa depan? Apa hal yang paling kamu takuti, tapi
Recent posts

Fase Dewasa

Ingin di mengerti tapi tidak tau harus menuntut siapa. Orang-orang juga punya kesibukannya masing-masing. Entah kenapa juga akhir-akhir ini membutuhkan seseorang yang bisa diajak berbicara. Membicarakan apa saja, dari hal penting sampai yang tidak penting sekali pun. Mungkin selama ini terlalu menutup diri, tidak pernah berbagi cerita dengan siapa pun. Kalo pun iya, hanya cerita yang diperbolehkan saja untuk mereka tau (tidak semua). Tidak seperti yang lainnya, seperti duduk di kereta dan berbicara basa basi dengan orang asing itu membuat energi cepat terkuras. Ada yang pernah bilang gini "Allah tidak akan mempertemukan kita dengan seseorang tanpa sebab, semua pasti ada alasannya". Mungkin memang benar, entah mereka datang membawa cinta atau hanya sekedar membawa sebuah pelajaran hidup. "JATUH CINTA" Mungkin bedanya jatuh cinta kali ini kita sudah masuk di fase dewasa. Bukan lagi sekedar chat 24/7 atau sekedar basa basi menanyakan "lagi ngapain, sudah makan, da

Choco pie

Mengawali Agustus ini ada banyak hal yang ingin aku ceritakan sebenarnya. Entah perihal pekerjaan yang kadang membuatku berpikir "sampai kapan aku bisa bertahan". Perihal teman-teman yang sudah menjadi tulang punggung dan diri masih saja tulang tulung, hubungan asmara yang begitu-begitu saja, soal pertanyaan bertubi-tubi "tentang nikah" yang kadang membuatku sesak meski diri sudah berusaha untuk bodoh amat. Jalanan yang aku lewati pagi hari dan menjelang senja menjadi saksi, bagaimana kerasnya diri ini bertarung dengan isi kepala di sepanjang jalan. Sampai pada titik dimana aku ingin pergi ke tempat dimana tidak ada satupun orang yang mengenal. Apakah aku yang kurang bersyukur atau memang dunia ini semakin kejam. Dulu aku hanya mengandalkan si kuda besi dan BBM penuh, keliling kota Jogja tanpa arah tujuan tiba-tiba sampai Kota Solo. Asing di kota orang tidak membuat diri ini kesepian. Kesepian dan suka sepi itu dua hal yang berbeda, dan aku menyukai sepi itu sendiri

Sedikit Keluh

Sudah setahun lebih aku di Sumbawa, tepatnya bulan Juni kemaren aku setahun di Sumbawa. Semenjak kepulangan ini aku banyak belajar, menjadi pribadi yang lebih sabar dan banyak diamnya. Aku juga manusia biasa yang tidak jauh dari keluh kesah. Hanya saja tak pernah aku tunjukkan di depan manusia lainnya. Kamu kok gak pernah ngeluh?  Heiii, kata siapa aku gak pernah ngeluh. Tembok kamar jadi saksi atas keluh kesahku. Aku yang sekarang mengeluh bukan untuk menyalahkan takdir atau siapapun, tapi lebih ke bertanya kepada diri sendiri. Apa yang salah denganku, apakah bahuku sekuat itu, ini akhirnya akan seperti apa, kenapa kelahiran dibawahku banyak yang nikah muda, kenapa aku susah buka hati lagi, apakah dunia sedang tidak baik-baik saja, kenapa seperti ini, kenapa seperti itu. Ya seperti itulah keluh kesah anak muda ini. Sebelumnya aku banyak mainnya, dulu gajian cuma numpang lewat karena menurutku daerah jawa terlalu indah untuk tidak di jelajahi walaupun jaraknya lumayan jauh. Tak pernah

Salah satu rencana Tuhan (K.A)

Halo, aku mau nulis singkat saja. Ini tentang seorang perempuan yang sangat sederhana, jarang membuat story, memiliki sifat cuek, dingin seperti kulkas, irit bicara tapi dia ramah. "Dan aku menyukainya". Pada malam itu, 2 september 2022 pertemuan kita yang pertama dengan penuh rasa canggung. Maaf ya aku banyak diamnya. Kita chatingan seperlunya saja saat itu. Tanggal 4 september pertemuan kedua dan tentu saja aku yang pemalu ini banyak diamnya. Tapi yang harus kamu tahu, sebelum pertemuan itu, aku sudah mengenalmu beberapa bulan sebelumnya di beranda seseorang, aku mencari tahu sendiri dan entah kenapa beberapa bulan kemudian rencana Tuhan mempertemukan kita. Pertama kali aku melihat wajah yang ditutupi masker dan berpapasan denganmu di jalan, aku sudah mengagumimu. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini sikapmu berubah, aku juga tidak bisa memaksakan kabar seseorang yang tidak ingin diganggu. Entah siapa yang sudah mematahkan hatimu sampai kamu menutup diri seperti ini. Bahkan ti

Sumbawa (Pojok Kantor Bupati)

Sumbawa, 07 Agustus 2022 Aku bersama teman lama tepatnya tetangga samping rumah, kita keliling sumbawa seperti turis asing yang baru masuk sumbawa. Kenapa ? Karena semenjak kita kuliah di kota orang, sumbawa sudah banyak perubahan dan sudah terlalu banyak yang kita lewatkan sampai terasa begitu asing dengan tempat kelahiran sendiri. Semongkat dengan airnya yang dingin, dan monyetnya yang banyak. Haha, sepertinya kita kesana untuk melihat monyet, tidak ada pemandangan yang bisa di nikmati. Karena memang orang-orang kesana untuk mandi. Tidak lama disana kita pulang, sorenya menikmati senja di ai lemak. Senja yang begitu indah dan tanpa aku sadari ternyata "dia" juga menikmati senja yang sama denganku. Malamnya aku dan teman ke salah satu kedai kopi, serasa namanya. Kita hanya duduk santai sebentar karena sumbawa memang udaranya sedang dingin-dinginnya. Ketika aku akan beranjak pulang, "dia" whatsapp, woy dimana ? Singkat saja, karena memang orangnya tidak banyak bicar

Kode Semesta

Hai.. Aku mau cerita sedikit... Sore ini, di jalan kabupaten dekat rumah aku enggak sengaja ketemu dengan seseorang yang dulu begitu dekat dan sekarang kita seperti ada tembok pembatas. Entah apa maksud Tuhan mempertemukan aku dengannya sore ini. Sudah satu tahun aku di sumbawa semenjak aku pulang dari jogja, kota yang sampai sekarang selalu aku rindukan. Semenjak aku di Sumbawa aku tidak pernah bertemu dengannya. Tapi aku pernah papasan dengan dia di jalan. Pertama kali aku papasan di gang depan rumahnya dan dia gak sadar kalo yang lewat itu aku. Kedua kalinya di simpangan dekat pom atas (kalo orang sumbawa pasti tahu) tapi aku jelaskan ya, jadi pom atas itu nama yang sering disebut orang sumbawa karena letaknya di dataran tinggi dekat gerbang masuk kota sumbawa atau bahasa sumbawanya dekat "lawang desa". Kembali lagi ke ceritanya, jadi aku ketemu dia di simpangan itu sama cowok yang tidak perlu aku jelaskan siapa itu. Dan yang ketiga sore ini, entah kamu sadar atau tidak ta